Pemahaman Digital dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi di Dunia Pendidikan
Masyarakat banyak yang akrab dengan istilah literasi. Literasi merupakan satu idea https://www.jawalogger.com/ yang kompleks, berubah-ubah, dan terus dipahami dan dijelaskan dalam pelbagai cara dan sudut pandangan. Berdasarkan kamus online Meriam-Webster, asal kata “literasi” berasal dari bahasa Latin “literature” dan bahasa Inggris “letter”. Literasi adalah kemampuan untuk membaca dan menulis yang melibatkan keterampilan melek huruf/aksara. Kemudian, ada juga kemampuan digital literacy yang melibatkan kemampuan untuk memahami serta menggunakan informasi dari berbagai sumber yang diakses melalui internet atau peralatan lainnya.
Namun, Literasi pendidikan di Indonesia merupakan salah satu permasalahan krusial yang tengah dihadapi saat ini. Menurut informasi dari Kemendikbudristek, Indeks Budaya Literasi Indonesia mencapai angka 57,4 poin pada tahun 2022. Angka ini naik 5,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar 54,29 poin.
Agar masyarakat bisa memperbaiki kemampuan digital mereka, mereka perlu memahami ide literasi digital. Satu langkah penting dalam meningkatkan literasi digital adalah dengan memulai untuk berpikir secara kritis. Dengan menggunakan pikiran yang kritis, orang-orang akan menyadari bahwa tidak semua informasi yang ada di internet dapat dipercaya (hoax). Setelah itu, memahami Cara Menemukan Informasi, kemampuan untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi informasi yang ditemukan di internet adalah langkah penting untuk meningkatkan literasi. Mengetahui informasi artinya mampu menyaring dan menilai informasi yang diperoleh.
Berikutnya, kita bisa menggunakan media sosial untuk belajar dan bekerja sama dengan cara yang efektif. Berikut ini, untuk memahami Kebudayaan Digital, orang harus memahami bagaimana internet memengaruhi cara individu berinteraksi dan berkomunikasi. Secara umum, penggunaan internet dapat memberikan manfaat dan dampak negatif. Dina tina, pikeun bisa aman dina internet, masyarakat kudu diajar ngadeteksi potensi bahaya nalika mikanyah internet, contona kalawan aya ku aya diwates “http”, masyarakat kudu tau yén wates “http” teu aya lapisan pangaman kaya “https”.
Selain memperkuat kemampuan menggunakan teknologi, beberapa lembaga pendidikan telah menciptakan inisiatif untuk memajukan kemampuan literasi. Program yang disebut sudut literasi adalah inisiatif untuk meningkatkan minat membaca dan menulis di kalangan siswa. Program ini menciptakan ruang khusus di pojok atau sudut sekolah yang dilengkapi dengan buku dan perlengkapan pendukung. Kemudian, ada Program 15 Menit Baca Buku sebelum Belajar, inisiatif ini bertujuan agar siswa telah memahami atau membaca materi pelajaran sebelum memulai proses belajar. Intine dari program iki kanggo ndelengake siswa wis ngerti supaya cepet lan responsif ing proses pengajaran.
Oleh sebab itu, warga wajib lebih cermat dalam memanfaatkan data yang beredar di dunia maya. Dengan memahami konsep literasi digital, masyarakat akan lebih aware terhadap informasi yang tersebar. Di samping memahami ide-ide tentang literasi digital, orang-orang juga harus meningkatkan kemampuan literasi langsung dengan mendukung program pojok literasi atau gerakan membaca selama 15 menit. Hal ini akan membawa peningkatan yang signifikan dalam literasi pendidikan di Indonesia.